Berita Komunitas Adat 

BPAN SULTENG belajar bersama anak-anak Suku Da’a

Minggu ( 12/05/19). Setelah terpilihnya Delsius di Jambore Wilayah (JAMWIL) beberapa saat yang lalu, Organisasi sayap AMAN ini memulai babak baru dengan mengajar anak-anak Suku Kaili Da’a (Topoda’a) di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Membangun sekolah adat merupakan salah satu rencana yang akan dilakukan oleh BPAN SULTENG kedepan. Mulai dari yang sudah ada, yaitu Suku Da’a di Tuva kemudian BPAN akan mencoba untuk memfasilitasi komunitas-komunitas adat lain di Sulawesi Tengah yang membutuhkan. Dalam kesempatan kali ini anggota BPAN yang berkesempatan berkunjung ke sekolah adat Suku Da’a adalah Delsius ,…

Read More
Berita Komunitas Adat 

Semangat anak-anak Suku Da’a dalam belajar

Senin (05/05/2019). Setelah beberapa hari absen, kami kembali mengajar anak-anak masyarakat adat Da’a yang bermukim di Desa Tuva, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi ini. Sama seperti sebelumnya mereka terlihat sangat antusias untuk belajar. Pada awalnya mereka terlihat malu dengan kami. Suasana menjadi canggung. Tapi ketika pelajaran dimulai dan nama masing-masing dipangil maju kedepan, terlihat senyum polos diwajah mereka. Suasana berubah menjadi cair dan penuh keakraban. Hari ini belajar menulis dan mengenal angka. Semua anak maju kedepan menulis angka dipapan tulis bersama-sama. Kami melihat ada beberapa anak yang masih salah salam menulis…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Cerita dari Masyarakat Da’a di Tuva yang kesulitan mendapat layanan bantuan

Oleh; Fitriani Rizal* Masyarakat Suku Da’a di Tuva merupakan masyarakat yang dulunya tinggal di Gunung Kondo. Jarak Gunung Kondo dengan perkampungan sekitar 15 km dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Jarak antara Gunung Kondo dan perkampungan yang jauh menyebabkan masyarakat Da’a ini tidak mengenyam pendidikan seperti masyaraakat biasanya. Sehari-hari aktivitas masyarakat Da’a bergantung pada hasil kebun kemiri dan kakao. Masyarakat Da’a berasal dari daerah Kamalisi tepatnya di Desa Panasibaja, Marawola Barat. Tujuan awal mereka berpindah ke Gunung Kondo adalah untuk mencari rotan. Menurut pendeta dulunya mereka pindah dan melakukan…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Berkenalan dengan Suku Da’a di Bulu Kondo

Oleh; Arman Seli Terik Matahari mengiringi perjalanan kami (saya dan Delsius) menuju Desa Tuva dan Omu, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Tujuan kami bukan ke dua desa tersebut, melainkan ke masyarakat adat Suku Da’a atau juga disebut Topoda’a (Orang Da’a) yang bermukim disekitar hutan pegunungan Kondo (Bulu Kondo).   Bermula dari adanya informasi dari relawan yang bertugas di Desa Tuva, bahwa ada Suku Da’a berada di sekitar hutan Bulu Kondo yang dekat dengan dua desa tersebut belum mendapatkan bantuan sama sekali, sejak kejadian bencana di Sulawesi Tengah (Gempa, Tsunami, serta Banjir…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Mangge Kose, Perotan yang hidup di Hutan selama 20 tahun

Oleh; Arman Seli Tim Tanggap Darurat AMAN, menemui Mangge Kose, seorang lelaki tua penutur Bahasa Kaili Da’a (Topoda’a) di tempat pengungsiannya di sekitar hutan Desa Omu. Lebih dulu tim bertemu dengan Kepala Dusun, Pak Pasaribu untuk mencari keterangan tentang Suku Da’a yang ada di daerah tersebut. Minggu (02/12/18) Setelah menanyakan keberadaan masyarakat Da’a yang mengungsi akhirnya kami diantar menuju rumah Pendeta tempat Mangge Kose berada. Berselang beberapa menit, Pendeta dan Kepala Dusun mengajak kami berkunjung ke tempat pengungsian tidak jauh dari rumah mereka saat bertemu Mangge Kose. Suku Da’a telah…

Read More