Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Cerita dari Masyarakat Da’a di Tuva yang kesulitan mendapat layanan bantuan

Oleh; Fitriani Rizal* Masyarakat Suku Da’a di Tuva merupakan masyarakat yang dulunya tinggal di Gunung Kondo. Jarak Gunung Kondo dengan perkampungan sekitar 15 km dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Jarak antara Gunung Kondo dan perkampungan yang jauh menyebabkan masyarakat Da’a ini tidak mengenyam pendidikan seperti masyaraakat biasanya. Sehari-hari aktivitas masyarakat Da’a bergantung pada hasil kebun kemiri dan kakao. Masyarakat Da’a berasal dari daerah Kamalisi tepatnya di Desa Panasibaja, Marawola Barat. Tujuan awal mereka berpindah ke Gunung Kondo adalah untuk mencari rotan. Menurut pendeta dulunya mereka pindah dan melakukan…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Tim AMAN Survey Daerah Rawan Longsor dan Banjir di Kecamatan Marawola Barat

Beberapa hari ini Sulawesi Tengah diguyur hujan lebat. Intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan beberapa daerah terancam banjir. Bahkan beberapa desa seperti di Bangga, kecamatan Dolo Selatan minggu lalu terkena banjir bandang akibat sungai meluap. Ancaman terbesar pada musim penghujan kali ini adalah banjir dan longsor. Menyadari ancaman tersebut, Tim AMAN melakukan survey untuk melihat daerah-daerah yang rawan banjir dan/atau longsor di Sulawesi Tengah pada 30 November – 2 Desember 2018 yang lalu. Perjalanan pertama ke Komunitas Adat Karavana dan Ona yang secara administratif berada di Kecamatan Marawola Barat. Secara geografis…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Mangge Kose, Perotan yang hidup di Hutan selama 20 tahun

Oleh; Arman Seli Tim Tanggap Darurat AMAN, menemui Mangge Kose, seorang lelaki tua penutur Bahasa Kaili Da’a (Topoda’a) di tempat pengungsiannya di sekitar hutan Desa Omu. Lebih dulu tim bertemu dengan Kepala Dusun, Pak Pasaribu untuk mencari keterangan tentang Suku Da’a yang ada di daerah tersebut. Minggu (02/12/18) Setelah menanyakan keberadaan masyarakat Da’a yang mengungsi akhirnya kami diantar menuju rumah Pendeta tempat Mangge Kose berada. Berselang beberapa menit, Pendeta dan Kepala Dusun mengajak kami berkunjung ke tempat pengungsian tidak jauh dari rumah mereka saat bertemu Mangge Kose. Suku Da’a telah…

Read More
TANGGAP DARURAT SULTENG 

Perkembangan Situasi Penanganan Bencana di Kulawi dan Kulawi Selatan

Pada 22 – 25 November 2018, Tim AMAN, Ikhwal berkunjung ke Kulawi untuk melihat perkembangan penanganan bencana. Selama tiga hari tersebut dia mengunjungi 10 desa yang ada di Kecamatan Kulawi dan Kulawi Selatan. Ikhwal bertemu dengan beberapa lembaga dan atau relawan yang sedang di lokasi bencana tersebut. “Boladangko, ada posko AMAN dengan koordinator lapangan Bapak Dede. Ada beberapa bantuan seperti Bantuan Buku, pembangunan SD/TK, sekolah Sementara. Untuk sembako sementara ini sudah cukup”, kata Ikhwal saat dihubungi via skype di Palu. Di Salua, beberapa lembaga seperti Dompet Kemanusiaan, ACT dan lainnya…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Kunjungan ke Daerah Terdampak Banjir di Dolo Selatan

Lelah yang ada seakan lenyap ketika melihat mereka kembali tersenyum. Anak-anak di Desa Bangga memegang erat terpal bantuan dari AMAN dan memberikan “jempol” saat di foto oleh Tim AMAN. Mereka tetap kuat meskipun pemukiman dan tempat bermain terendam air. Rumah yang mereka tempati selama bertahun tahun di dusun 2 Desa Bangga, hanyut terbawa arus banjir bandang pada 16 November 2018, yang lalu. Laporan dr Tim Lapangan AMAN saat mengunjungi lokasi banjir di Desa Bangga, Dolo Selatan, Kabupaten Sigi. Tim AMAN turun ke lokasi banjir di Dolo Selatan untuk melihat kondisi…

Read More
Komunitas Adat 

Belajar Toleransi dari Komunitas Adat Kasoloa

Oleh: Arman Seli Pagi hari yang cerah terdengar lonceng dari sebuah Gereja. Berselang beberapa menit para jemaat mendatangi rumah ibadah di tengah perkampungan itu. Hari Minggu 25 November 2018 menjadi satu pembelajaran berharga. Terdengar nyanyian dari Gereja, sementara yang beragama islam terlihat di Depan rumah. Tradisi Masyarakat di Komunitas ini di hari minggu mereka tidak pergi di kebun, bukan hanya yang beragama kristen tetapi yang islam juga demikian. Begitu juga hari jumat mereka tidak pergi ke ladang baik yang islam maupun yang kristen. Penelusuran penulis bahwa kebiasaan itu sudah turun-temurun…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Menelusuri Banjir Bandang di Komunitas Adat Topoado

Oleh; Arman Seli Banjir bandang telah melanda beberapa desa di Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi beberapa hari yang lalu. AMAN Sulawesi Tengah mengirimkan tim tanggap darurat untuk memantau dampak banjir dan melihat kebutuhan mendesak dari warga terdampak. Salah satu masyarakat adat yang terdampak banjir adalah Ado atau Topoado.  Secara administratif, wilayah adat Topoado terdiri dari beberapa desa di Kecamatan Dolo Selatan dan Gumbasa. Topoado termasuk dalam Suku Kaili. Sub Suku Kaili Ado. Dalam bahasa Kaili Ado, “To” berarti orang atau kelompok, sedangkan “Po” keterangan bahwa pelaku /penutur bahasa tersebut (bahasa…

Read More
Berita Komunitas Adat 

Toponimi Salena

Oleh: Arman Seli Dibalik nama terdapat makna yang terkandung didalamnya. Dalam masyarakat adat dalam memberikan nama-nama tempat mengunakan “bahasa ibu” atau bahasa adat mereka, yang pada dasarnya nama tersebut dapat memperkuat klaim hak atas wilayah adatnya. Salah satu contohnya masyarakat adat di Salena. Tulisan ini menjelaskan asal-usul kata Salena, yang dikaitkan dengan identitas budaya masyarakatnya. Salena merupakan sebuah kampung didalam Wilayah Adat Nggolo, yang berada di kaki Gunung Gawalise (sekarang dikenal Kamalisi). Secara administratif, dusun Salena berada di Kelurahan Buluri, Kecamatan Ulujadi, Kota Palu. Masyarakat adat Nggolo di Salena mempunyai sejarah…

Read More
Berita 

Mengurai Salena

Oleh: Arman Seli Sebuah Prespektif Linguistik Salena merupakan suku Kaili etnis Unde (Topounde) tetapi dalam sejarah lisan orang tua bahwa Orang Salena juga mempunyai kedekatan dengan suku Kaili Da’a (Topoda’a) yang ditandai dengan proses kawin-mawin (nebulai)  orang tua dahulu kebeberapa wilayah Kaili Da’a (Dombu, Kinovaro) dan sebagainya. Pada dasarnya Orang Salena juga masih mempunyai beberapa kesamaan kosa kata dalam dialek, walaupun di Salena dengan lingua franca Kaili Unde. Misalnya “etu” yang artinya dalam bahasa Da’a ” itu” tetapi sebagian Orang Salena juga menyebut itu dengan etu artinya secara historis masyarakat salena masih sangat…

Read More