Berita Komunitas Adat Semua Kategori Sulteng TANGGAP DARURAT SULTENG 

Penguatan Wilayah Adat Harus Punya Komunitas

MOROWALI UTARA – Dalam penguatan Wilayah Adat harus mempunyai Komunitas. Hal itu di sampaikan oleh Munafri SH selaku Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) dalam sambutannya saat Musyawara Daerah (MUSDA)

 

Kegitan MUSDA Tersebut di laksanakan di Desa Parangisi Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali Utara Sulawesi Tengah Sabtu (02/10).

 

Munafri mangatakan, Ia memberikan semangat untuk penguatan kepada Masyarakat Adat ketika memperjuangkan atau mempertahankan Wilaya Adat.

 

“Kalau tidak ada Wilayah Adat atau Lahan, bagaimana kita menyekolahkan anak-anak kita,” ucapnya

 

Lanjut Munafri, dalam penguatan mempertahankan lokasi atau Wilayah Adat, harus punya Komunitas atau persatuan mengorganisasikan diri.

 

“Bagaimana kita memperkuat untuk mempertahankan lokasi kita, kalau tidak punya komunitas atau persatuan mengorganisasikan diri,” jelasnya

 

Ia mengatakan, bagaimana mau menguatkan untuk mempertahankan wilayah kalau tidak kompak. Bawha komunitas Masyarakat Adat telah di akui secara Undang-undang, bahkan belum ada Undang-undang Negara, Adat sudah ada lebih dulu.

 

“Bagaimana kita menghadapi perusahaan yang punya banyak uang. Kalau sendiri tidak bisa. Tentunya dengan kelompok Masyarakat Adat yang begitu peduli yang bersatu secara organisasi. Biar siapapun kita bisa hadapi,” tuturnya

 

Munafri menambahkan, Kami sebagai Pengacara/Advokat Masyarakat Adat akan berdiri di hadapan Masyarakat Adat untuk membela mempertahankan Wilayah Adat.

 

Jadi, sebagai Masyarakat Adat. Harus mempersiapakan diri sebelum masuknya perusahaan-perusahaan yang akan melakukan pemetaan. Pemetaan itu terjadi di akibatkan oleh orang asing yang punya birokrasi kapitalis di daerah Adat itu sendiri.

 

Sehingga kita tidak tau bahwa Bupati dan Gubernur telah melakukan pembicaraan tanpa sepengetahuan Masyarakat Adat dan tiba-tiba perusahaan sudah masuk ke Wilayah Adat.

 

“Kita tetap siap dengan itu, karna sudah punya komunitas untuk penguatan yang di bentuk, ya itu komunitas Aliansi Masyarakat Adat Nusatara (AMAN)” tuturnya

 

“Biar siapapun yang datang, kalau kita kuat kita bentengi, kita punya lokasi untuk lahan pertanian, karena pertanian adalah hasil produksi yang di tanam,” imbuhnya

 

Jika lahan atau wilayah Adat sudah di ambil, mau makan apa. Ia sebagai Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara (PPMAN) siap untuk melindungi Masyarakat Adat yang ada.

 

Munafri juga berkata, Masyarakat Adat akan kelihatan kalau bersatu. Jika sendiri mau menghadap ke Bupati tentunya pencuma saja, karena hanya akan masuk telinga kanan dan keluar dari telinga kiri.


“Tapi kalau secara komunitas dan organisasi akan di pedulikan, karena bukan hanya komunitas di sini, tetapi semua komunitas yang terbentuk akan ikut berjuang secara Nasional maupun Daerah akan ikut juga.” Pungkasnya.

Related posts

Leave a Comment