Berita Komunitas Adat Semua Kategori Sulteng TANGGAP DARURAT SULTENG 

Wajib Masyarakat Adat Petakan Wilayahnya

MOROWALI UTARA- Wajib Masyarakat Adat petakan Wilayah Adatnya, hal itu di sampaiakan oleh BPH AMAN Wilayah Sulteng Asran Dg Patompo dalam sambutannya Sabtu (02/10). Saat Musyawarah Daerah (MUSDA) Pengurus Daerah (PD) Ta’a Wana Raya Kabupaten Morowali Utara di Desa Parangisi Kecamatan Mamosalato Kabupaten Morowali Utara Sulawesih tengah.

Kegiatan tersebut di hadiri langsung oleh Kepala Desa Parangisi, Sekretaris Desa Parangisi, BPD Desa Parangisi, pihak Kepolisian dari Polsek Mamosalato, Pihak Nakes serta Masyarakat Adat Desa Parangisi dan sekitarnya.

Asran mengatakan kita memetakan Wilayah Adat untuk mencegah, Jangan sampai orang-orang yang tidak bertanggung jawab mengambil hak-hak Masyarakat Adat dikarenakan itu sangat penting.

“Olehnya mari kita bersama memperjuangkan hak-hak yang ada di wilayah ini,” ucapnya

Lanjut Asran, Karena banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab sudah masuk ke daerah Masyarakat Adat tanpa sepengetahuan.

“Kita punya hak dan kita punya legalitas. Olehnya itu kita pertahankan Wilayah Adat kita,” jelasnya

Asran berkata, denga kepengurusan yang baru, pihaknya akan mengawal, mendorong pengakuan dan memperkuat Masyarakat Adat Ta’a Wana Raya.

“Hutan adat yang akan kita kelola dan dapat mengembangkan pendapatan ekonomi Masyarakat Adat,” tuturnya

Asran berharap, semoga dengan Bupati baru Kabupaten Morowali Utara, bersama-sama dengan AMAN untuk mendorong wilayah hutan adat Ta’a Wana Raya.

Asran juga menambahkan, tugas dan fungsi Dewan Masyarakat Adat Nusantara Daerah (DAMANDA) untuk mengawasi kinerja dari Badan Pengurus Harian Daerah (BPHD).

Ia juga menuturkan, AMAN adalah sala satu Organisasi Masyarakat gerakan yang selalu memperjuangkan hak-hak Masyrakat Adat

“AMAN ini berkaitan dengan Wilayah Masyarakat Adat, karna tahun 2012 No. 10 kemarin ada putusan MK5 bahwa Hutan Adat bukan lagi Hutan Negara.” terangnya

Karena setelah meninggalnya Ketua BPH Daerah Ta’a Wana Raya, Komunitas adat yang ada di Ta’a Wana Raya kehilangan kepemimpinan.

“Olehnya itu sangat penting mendorong percepatan MUSDA, karena ada banyak hal persoalan-persoalan yang harus di selesaikan.” Pungkas Asran

Related posts

Leave a Comment