Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Cerita dari Masyarakat Da’a di Tuva yang kesulitan mendapat layanan bantuan

Oleh; Fitriani Rizal* Masyarakat Suku Da’a di Tuva merupakan masyarakat yang dulunya tinggal di Gunung Kondo. Jarak Gunung Kondo dengan perkampungan sekitar 15 km dan hanya bisa ditempuh dengan jalan kaki. Jarak antara Gunung Kondo dan perkampungan yang jauh menyebabkan masyarakat Da’a ini tidak mengenyam pendidikan seperti masyaraakat biasanya. Sehari-hari aktivitas masyarakat Da’a bergantung pada hasil kebun kemiri dan kakao. Masyarakat Da’a berasal dari daerah Kamalisi tepatnya di Desa Panasibaja, Marawola Barat. Tujuan awal mereka berpindah ke Gunung Kondo adalah untuk mencari rotan. Menurut pendeta dulunya mereka pindah dan melakukan…

Read More
TANGGAP DARURAT SULTENG 

Momen Gempa dan Tsunami Bisa Bangun Solidaritas Anak Muda di Komunitas Adat

Oleh; Moh Jumri* AMAN – Gempa bumi dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala Sulawesi Tengah menyebabkan ratusan orang meninggal dunia. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban jiwa akibat bencana pada Jumat (28/9) sore itu, sekitar 832 orang. “Untuk data sementara sudah ada 832 orang meninggal dunia,” kata Juru Bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho kepadaJPNN, Minggu (30/9). Bahkan Sutopo memerinci, ada 831 korban tewas yang ditemukan di Palu. Sedangkan untuk korban jiwa di Donggala ada 11 orang. Menurut Sutopo, jumlah korban kemungkinan masih akan terus bertambah. Sebab, proses pencarian korban dan evakuasi masih berjalan.…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Berkenalan dengan Suku Da’a di Bulu Kondo

Oleh; Arman Seli Terik Matahari mengiringi perjalanan kami (saya dan Delsius) menuju Desa Tuva dan Omu, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi. Tujuan kami bukan ke dua desa tersebut, melainkan ke masyarakat adat Suku Da’a atau juga disebut Topoda’a (Orang Da’a) yang bermukim disekitar hutan pegunungan Kondo (Bulu Kondo).   Bermula dari adanya informasi dari relawan yang bertugas di Desa Tuva, bahwa ada Suku Da’a berada di sekitar hutan Bulu Kondo yang dekat dengan dua desa tersebut belum mendapatkan bantuan sama sekali, sejak kejadian bencana di Sulawesi Tengah (Gempa, Tsunami, serta Banjir…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Tim AMAN Survey Daerah Rawan Longsor dan Banjir di Kecamatan Marawola Barat

Beberapa hari ini Sulawesi Tengah diguyur hujan lebat. Intensitas hujan yang tinggi, menyebabkan beberapa daerah terancam banjir. Bahkan beberapa desa seperti di Bangga, kecamatan Dolo Selatan minggu lalu terkena banjir bandang akibat sungai meluap. Ancaman terbesar pada musim penghujan kali ini adalah banjir dan longsor. Menyadari ancaman tersebut, Tim AMAN melakukan survey untuk melihat daerah-daerah yang rawan banjir dan/atau longsor di Sulawesi Tengah pada 30 November – 2 Desember 2018 yang lalu. Perjalanan pertama ke Komunitas Adat Karavana dan Ona yang secara administratif berada di Kecamatan Marawola Barat. Secara geografis…

Read More
Komunitas Adat TANGGAP DARURAT SULTENG 

Mangge Kose, Perotan yang hidup di Hutan selama 20 tahun

Oleh; Arman Seli Tim Tanggap Darurat AMAN, menemui Mangge Kose, seorang lelaki tua penutur Bahasa Kaili Da’a (Topoda’a) di tempat pengungsiannya di sekitar hutan Desa Omu. Lebih dulu tim bertemu dengan Kepala Dusun, Pak Pasaribu untuk mencari keterangan tentang Suku Da’a yang ada di daerah tersebut. Minggu (02/12/18) Setelah menanyakan keberadaan masyarakat Da’a yang mengungsi akhirnya kami diantar menuju rumah Pendeta tempat Mangge Kose berada. Berselang beberapa menit, Pendeta dan Kepala Dusun mengajak kami berkunjung ke tempat pengungsian tidak jauh dari rumah mereka saat bertemu Mangge Kose. Suku Da’a telah…

Read More